Judul Novel : Dia, Tanpa Aku
Pengarang : Esti Kinasih
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2008
Kota Terbit : Jakarta
Jumlah Halaman : 280 Halaman
Sinopsis :
Ronald, cowok kelas 2 SMA sudah lama naksir Citra yang masih
duduk di bangku kelas 3 SMP. Ronald belum mau meyatakan perasaanya hingga Citra
lulus SMP. Oleh karena itu, setiap hari Ronald selalu mengamati Citra hanya
dari kejauhan saja. Bahkan kadang-kadang Ronald ikut mengantar Citra pulang
tanpa di ketahui Citra, dengan cara ikut menaiki bus yang ditumpangi Citra.
Saat yang paling ditunggu Ronald akhirnya tiba, Citra sudah
lulus SMP dan kini ia telah menjadi cewek SMA yang sudah pantas untuk didatangi
setiap malam minggu. Namun Ronlad merasa kecewa ketika mengetahui bahwa Citra
masuk SMA yang sama dengan adiknya Reinald, dan sekalas pula.
Setelah MOS hari terakhir
berakhir, malamnya Ronald berniat untuk mengungkapkan perasaannya kepada Citra.
Dengan ditemani oleh sahabatnya, Andika, Ronald pergi kerumah Citra dengan
membawa sebuket bunga mawar putih yang indah. Namun, keinginan dan harapan
terbesarnya tidak akan pernah bisa terwujud. Kematian telah menjemput Ronald. Cowok
itu kecelakaan tak jauh dari rumah Citra dan tewas di tempat.
Andika sangat terpukul dengan
kematian sahabat dekatnya itu. Apalagi ia menyaksikan secara langsung bagaimana
kecelakaan itu berlangsung. Begitu pula dengan Reinald, cowok itu menganggap
Citra-lah sebagai penyebab utama kematian kakaknya. Rasa marahnya terhadap
Citra membuat sikapnya penuh dengan permusuhan. Pertengkaran pun kerap terjadi
diantara keduanya, tanpa Citra ketahui alasan yang sesungguhnya. Awalnya Citra
menaggapi pertengkaran yang sering dibuat Reinald, tetapi lama-kelamaan Citra
kesel sendiri dan atas nasihat mamanya ia pun mengabaikan segala tindakan yang
di lakukkan Reinald untuk memancing amarahnya.
Sikap Citra yang mengacuhkan
Reinald membuahkan hasil, Reinald tidak lagi seperti sebelumnya. Tanpa Reinald
sadari, sekarang ia seperti sedang berada diposisi kakaknya dulu. Perubahan sikapnya itu membuat keduanya menjadi semakin dekat. Dan
akhirnya Reinald tak lagi ingin menjaga Citra demi almarhum kakaknya. Semakin lama
keduanya semakin dekat. Hingga suatu hari Reinald mengatkan bahwa ia menyukai
Citra tepat di hadapan foto kakaknya. Dan itu membuat Ronald kembali !
Suatu hari, Citra dan Reinald
sedang mengerjakan tugas kelompok di rumah Reinald. Tanpa sengaja mereka
mendengarkan radio yang bertemakan curhat. Dari radio tersebut terdengar suara
Ronald yang menceritakan bagaimana perjalanan dan perjuangan kisah cintanya. Dari
situlah akhirnya cita mengetahui apa yang menjadi penyebab kematiaan Ronald dan
mengapa ia dulu sangat di benci oleh Reinald.
Keunggulan :
Menurut saya, novel ini sangat
bagus dan menarik. Apalagi dilihat dari judulnya, semakin membuat para pembaca
penasaran. Bahasa yang di gunakan sangat ringan dan mudah dipahami. Ceritanya berkisah
bukan hanya tentang percintaan saja, tetapi ada tentang kekeluargaan dan
persahabatan. Dan tentu saja satiap cerita yang dituangkan mampu membuat para
pembacanya terhanyut kedalam kisah yang terjadi. Esti Kinasih berhasil membuat
para pembacanya menjadi semakin penasaran dengan kelanjutan cerita dari satiap
babnya. Kejutan demi kejutan dan hal-hal tek terduga terus dihadirkan oleh
pengarang. Dan berhasil membuat emosi pembaca ikut keluar ketika salah satu
tokoh sedang berada di puncak emosi. Dan
ada bebarapa cerita yang mengejutkan, seperti ketika Ronald dikira menjadi
bandar narkoba, bendera nippon, hingga pertanda kemunculan Ronald yang sudah
meninggal, dan puncaknya ketika Ronald hadir kembali dengan cara menelepon ke
sebuah radio yg tidak nyata.
Kekurangan :
Menurut saya, novel ini didak memiliki banyak kekurangan. Hanya
saja terlalu banyak cerita yang mengambil suasana kelas yang membuat agak
sedikit membosankan. Dan pada akhir cerita tidak ada sesuatu yang mengesankan
dan kurang menyentuh.
Saran :
Mungkin seharusnya pengarang membuat akhir yang berkesan
untuk pembaca. Misalnya dengan memberi sedikit unsur kejutan.