Sabtu, 31 Oktober 2015

Resensi Novel Dia, Tanpa Aku



Judul Novel           : Dia, Tanpa Aku
Pengarang              : Esti Kinasih
Penerbit                  : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit         : 2008
 Kota Terbit           : Jakarta
Jumlah Halaman : 280 Halaman

Sinopsis :
Ronald, cowok kelas 2 SMA sudah lama naksir Citra yang masih duduk di bangku kelas 3 SMP. Ronald belum mau meyatakan perasaanya hingga Citra lulus SMP. Oleh karena itu, setiap hari Ronald selalu mengamati Citra hanya dari kejauhan saja. Bahkan kadang-kadang Ronald ikut mengantar Citra pulang tanpa di ketahui Citra, dengan cara ikut menaiki bus yang ditumpangi Citra.
Saat yang paling ditunggu Ronald akhirnya tiba, Citra sudah lulus SMP dan kini ia telah menjadi cewek SMA yang sudah pantas untuk didatangi setiap malam minggu. Namun Ronlad merasa kecewa ketika mengetahui bahwa Citra masuk SMA yang sama dengan adiknya Reinald, dan sekalas pula.

Setelah MOS hari terakhir berakhir, malamnya Ronald berniat untuk mengungkapkan perasaannya kepada Citra. Dengan ditemani oleh sahabatnya, Andika, Ronald pergi kerumah Citra dengan membawa sebuket bunga mawar putih yang indah. Namun, keinginan dan harapan terbesarnya tidak akan pernah bisa terwujud. Kematian telah menjemput Ronald. Cowok itu kecelakaan tak jauh dari rumah Citra dan tewas di tempat.

Andika sangat terpukul dengan kematian sahabat dekatnya itu. Apalagi ia menyaksikan secara langsung bagaimana kecelakaan itu berlangsung. Begitu pula dengan Reinald, cowok itu menganggap Citra-lah sebagai penyebab utama kematian kakaknya. Rasa marahnya terhadap Citra membuat sikapnya penuh dengan permusuhan. Pertengkaran pun kerap terjadi diantara keduanya, tanpa Citra ketahui alasan yang sesungguhnya. Awalnya Citra menaggapi pertengkaran yang sering dibuat Reinald, tetapi lama-kelamaan Citra kesel sendiri dan atas nasihat mamanya ia pun mengabaikan segala tindakan yang di lakukkan Reinald untuk memancing amarahnya.

Sikap Citra yang mengacuhkan Reinald membuahkan hasil, Reinald tidak lagi seperti sebelumnya. Tanpa Reinald sadari, sekarang ia seperti sedang berada diposisi kakaknya dulu. Perubahan sikapnya  itu membuat keduanya menjadi semakin dekat. Dan akhirnya Reinald tak lagi ingin menjaga Citra demi almarhum kakaknya. Semakin lama keduanya semakin dekat. Hingga suatu hari Reinald mengatkan bahwa ia menyukai Citra tepat di hadapan foto kakaknya. Dan itu membuat Ronald kembali !

Suatu hari, Citra dan Reinald sedang mengerjakan tugas kelompok di rumah Reinald. Tanpa sengaja mereka mendengarkan radio yang bertemakan curhat. Dari radio tersebut terdengar suara Ronald yang menceritakan bagaimana perjalanan dan perjuangan kisah cintanya. Dari situlah akhirnya cita mengetahui apa yang menjadi penyebab kematiaan Ronald dan mengapa ia dulu sangat di benci oleh Reinald.

Keunggulan :
Menurut saya, novel ini sangat bagus dan menarik. Apalagi dilihat dari judulnya, semakin membuat para pembaca penasaran. Bahasa yang di gunakan sangat ringan dan mudah dipahami. Ceritanya berkisah bukan hanya tentang percintaan saja, tetapi ada tentang kekeluargaan dan persahabatan. Dan tentu saja satiap cerita yang dituangkan mampu membuat para pembacanya terhanyut kedalam kisah yang terjadi. Esti Kinasih berhasil membuat para pembacanya menjadi semakin penasaran dengan kelanjutan cerita dari satiap babnya. Kejutan demi kejutan dan hal-hal tek terduga terus dihadirkan oleh pengarang. Dan berhasil membuat emosi pembaca ikut keluar ketika salah satu tokoh sedang berada di puncak emosi.  Dan ada bebarapa cerita yang mengejutkan, seperti ketika Ronald dikira menjadi bandar narkoba, bendera nippon, hingga pertanda kemunculan Ronald yang sudah meninggal, dan puncaknya ketika Ronald hadir kembali dengan cara menelepon ke sebuah radio yg tidak nyata.

Kekurangan :
Menurut saya, novel ini didak memiliki banyak kekurangan. Hanya saja terlalu banyak cerita yang mengambil suasana kelas yang membuat agak sedikit membosankan. Dan pada akhir cerita tidak ada sesuatu yang mengesankan dan kurang menyentuh.

Saran :
Mungkin seharusnya pengarang membuat akhir yang berkesan untuk pembaca. Misalnya dengan memberi sedikit unsur kejutan.

Kamis, 29 Oktober 2015

Fruit Salad with Strawberry Sauce



Bahan-Bahan :
  • Buah-buahan seperti :
  1. Melon
  2. Anggur
  3. Apel
  4. Strawberry
  5. Pear
  6. Alpukat
  7. Naga Merah
  • Roti tawar
  • Strawberry Sauce:
  1. 200 gr Strawberry
  2. 200 ml air
  3. 5 sdm gula pasir
  4. 1 sdm maizena, dilarutkan dengan 2 sdm air 

Cara Membuat :
  • Strawberry Sauce: belender terlebih dahulu strawberry dan air. Lalu masak dan masukkan beberapa strawberry dan gula pasir. Setelah meletup-letup masukkan maizena.
  • Tipiskan roti dengan menggunakan botol, lalu cetak di mangkuk anti panas. Kemudian panggang roti beserta mangkuknya hingga berwarna kecoklatan.
  • Setelah roti sudah siap, susun buah-buahan kedalam roti yang telah dipanggang.
  • Lalu tuangkan strawberry sauce di atasnya. Dan hias.
  • Fruit salad with strawberry sauce sudah siap di hidangkan.